Kamis, 07 Januari 2016

adu kuat dalam proxy war USA VS Rusia

kalau di ibaratkan permainan catur, saat ini pihak barat yang di komandani oleh Amerika serikat dan pihak timur di gawangi oleh Rusia. menjadi perang dingin muncul kembali dengan berbagai titik yang dianggap sebagai tempat pemanasan. Seperti saat memanasnya ukraina yang akhirnya di menangkan oleh pihak Rusia. digoncangnya dinasty Saad di suriah yang secara pasti adalah sekutu Rusia menjadikan pihak barat menang satu piont. 




Dalam posisi imbang seperti itu, kedua pihak mulai mencari lokasi baru yang bisa menjadikan papan catur bagi mereka. Jika Amerika mengingnkan percaturan militer beralih ke asia pasific, nampaknya pihak Rusia masih belum berminat melibatkan China ( sebagai sekutu dekatnya ) untuk turun gelanggang pada saat ini. masih belum kelasnya. sehingga Rusia selalu menarik perhatian USA dengan membuat kontra war di daerah pengawasan NATO. 


Jika umat islam melihat ini sebagai perang agama, boleh di bilang seperti itu dan saya mendukung penghancuran negara Iran yang berbasis syiah. namun jika melihat gelagat strategi yang dilakukan amerika, sepertinya dukungan yang diberikan kepada arab saudi hanyalah dukungan semu. dengan harapan jika saudi kalah, maka akan membangkitkan emosi banyak umat islam di dunia dan akan secara terorganisir memusuhi Iran dan Rusia. sehingga akan terjadi perang dunai ke 3 yang di awali oleh blok Muslim VS blok timur ( Rusia, Suriah, China, South Korea, dll ). 


Jika itu terjadi menjadikan kemenangan mutlat bagi blok barat, karena siapapun yang akan menang akan sangat mudah untuk di hancurkan. pada saat pemenang perang sudah di peroleh, pastilah pemenang tersebut akan compang camping dan rentan. maka blok barat akan menghancurkan pemenang dan mengambil alih tatanan global seperti saat menata ulang eropa melalui 2 kali perang. itulah sebabnya amerika serikat meletakkan banyak armadanya di pasifik. 




Karena kekuatan NATO sudah dapat mengimbangi 70 % kekuatan blok timur dan sisanya akan di penuhi oleh kekuatan negara muslim. sedangkan di pasifik, negara muslim masih sangat jauh dari kekuatan ideal untuk mempertahankan diri, jadi sangat mustahil jika untuk menyerang Rusia dkk. Selain itu bisa jadi negara muslim pasifik ( dipimpin Indonesia ) akan netral karena dekat dengan Rusia dan tidak mau masuk dalam persekongkolan picik. sehingga pada saat perang usah negara muslim pasifik masih sebar bugar. hal tersebut yang sangat di takutkan Amerika Serikat. 


Kemungkinan besar yang dilakukan Amerika adalah memanfaatkan konflik internal di dalam negara Indonesia, karena negara lain ( malaysia, Brunei, singapura ) tidak diperhitungkan sebagai musuh dan tidak memiliki kekuatan yang membahayakan. Indonesia akan di adu domba dari dalam, dengan memanfaatkan keberagaman suku dan sinsitifitas agama. Di saat Indonesia kerepotan dengan perpecahan di dalam negerinya ( pernah terjadi di awal reformasi ). Maka pihak luar akan memainkan perannya hingga ke dalam sumsum masyarakat indonesia. 




Bagaimana Indonesia harus bersikap, itu tergantung bagaimana kecerdasan pemerintah dalam mensikapi kemelut yang sedang mulai di percikkan.