Humor Mukidi ukuran burung
pada suatu sore menjelang malam, mukidi masuk ke sebuah apotik yang tidak begitu ramai. mungkin karena habis hujan. kemudian mukidi bertanya kepada pramuniaga yang bernama markonah sesuai yang tertera di dada seragamnya dan ditemani maryatun yang sedang bereskan rak dagangan.
mukidi ; permisi mba. saya mau beli karet. ada ?
markonah ; maaf om. disini gak jual karet. coba tanya ke tukang tambal ban. ke timur kira kira 300 meter jauhnya. kanan jalan.
mukidi ; bukan... bukan... mba. maksudnya karet kondom loh mba.
markonah ; oh.... bilang dari tadi dong. ukuran berapa om ?
mukidi ; waduh. saya gak tahu ukurannya. gak pernah saya ukur loh kalau beli. tinggal pakai aja.
markonah ; kalau gak sesuai ukuran. bikin sakit di kulit loh atau bisa longgar dipakainya om. gemana kalo saya bantu kira kira ukurannya gemana ?
mukidi ; glek.... yang bener nih. serius mba.... ?
belum sempat persiapan, taaahu tahu resleting celana mukidi udah diturunkan dan tangan markonah dengan lincah mencari burung simpanan mukidi.
markonah ; mba maryatun. tolong ambilkan kondom ukuran 5.
markonah ; eh... bentar. bukan... yang betul ukuran 7.
belum juga maryatun menyahut panggilan, markonah udah meralat lagi.
markonah ; salah mba yang bener ukuran 9. tolong ambilkan ya.
maryatun ; ya mba. saya ambilkan sekarang.
maryatun ; gak usah. gak jadi. ambilkan tisu ke sini sama lap kering ya. om yang satu ini gak jadi beli kondom.
mukidi hanya menyengir dan kegirangan. mimpi apa semalam.....