Rabu, 21 Oktober 2015

Enaknya bisnis pembakaran lahan





dalam dunia agrobisnis, lahan produktif yang siap produktif adalah hal yang langka. jika melihat stok lahan produktif pasti sangat luas hingga jutaan hektar. namun lahan tersebut masih berupa lahan tidur yang dipenuhi dengan semak belukar dan pepohonan perdu. sehingga perlu penanganan ekstra untuk menyiapkan lahan tersebut menjadi lahan siap produksi.





sekilas lahan yang tertutup alang-alang dan tanaman perdu adalah bukan masalah besar bagi alat berat yang didatangkan untuk membersihkan lahan. namun, dalam prakteknya alat berat tidak bisa mencabut " hanya " alang-alangnya saja, melainkan bersama tanahnya. sedangkan tanah bagian atas adalah tanah top soil denngan kandungan zat hara melimpah. adapun alat berat digunakan dengan menggunakan sistem menggaruk tidaklah efektif.


belum lagi dengan tanaman perdu yang terkenal memiliki perakaran yang menjalar hingga radius 12 meter akan sangat merepotkan para pembuka lahan. sehingga hanya menghasilkan kenihilan saja dalam bekerja. oleh sebab itu saat ini harga pasar untuk pembukaan lahan nilainya sangat tinggi berkisar Rp 50.000.000 s/d Rp 150.000.000 per hektarnya. tentunya dilihat dari tingkat kesulitan lahan.





untuk daerah gambut biasanya memiliki lahan tipe medium dengan sedikit alang alang namun banyak tanaman perdu sehingga perlu tenaga ekstra untuk membongkar jaringan akarnya. setiap hektar lahan gambut diperlukan biaya borongan sekitar Rp 100.000.000. bisa dibayangkan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk membuka 1 blok lahan produksi ( 25 hektar ).


karena dasar tersebut, maka banyak pihak yang putus asa dan memilih jalan pintas dengan cara membakar lahan dan memang biayanya sangat murah. cukup dengan diawali penyemprotan anti gulma yang bertujuan mengeringkan alang-alang yang nantinya akan menjadi bahan bakarnya. penyemprotan melingkar atau membentuk sudut yang mengikuti arah angin. dalam tempo 4-7 hari alang-alang akan kering dan lahan siap dibakar.




untuk saat ini ( tahun 2015 ) gosip yang didengar harga sebuah tim pembakar berkisar Rp 20.000.000/hektar dengan minimal order Rp 200.000.000. jika lahan dibawah 10 hektar tetap akan dikenakan biaya yang sama dengan 10 hektar. jika lebih dari 10 hektar, maka akan dikalikan dengan biaya per hektarnya. pasti banyak perusahaan yang memilih mereka para pembakar hutan daripada harus turun tangan membersihkan lahan yang biayanya sangat mahal. uang yang diperoleh tim pembakar saat ini sudah " mahal " dibandingkan 10 tahun lalu.


Hal ini karena adanya biaya koordinasi tim pembakar kepada pihak  pihak yang bisa " merepotkan ". Jika menghitung biaya kerja untuk membakar 10 hektar lahan, sebenarnya hanya membutuhkan biaya RP 10.000.000 saja dan itu sudah termasuk gaji tukang semprot, pestisida antigulma, transportasi, dll. adalah sangat miris jika melihat kenyataan ini. sebuah negara dibobol oleh kepentingan segelintir orang saja. setiap akhir musim kemarau, para bos tim pembakar akan membeli rumah baru, mobil baru dan semua kegiatan yang berbau hedonisme.






Apakah tidak ada solusi lain untuk pembukaan lahan yang murah ?


sebenarnya ada banyak teknik yang cepat dan murah untuk membuka lahan tanpa harus membakar lahan. namun kebanyakan perusahaan atau pihak yang berkepentingan tidak mau melakukan hal itu. alasannya repot dan perlu waktu yang lebih banyak. biaya yang diperlukan untuk teknik tersebut berkisar 50 - 60 % saja dari biaya pembukaan lahan secara lazimnya. yang pasti selain murah, juga tidak merusak alam.


Tahap awal digunakan mesin pemotong rumput dan didukung dengan mesin gergaji tangan ( yang biasa dipakai untuk menebang pohon ). mesin pemotong rumput digunakan untuk membersihkan lahan dari alang-alang dan tanaman gulma lainnya yang bisa dibersihkan dengan mesin pemotong rumput. sedang kan untuk tanaman perdu dan tanaman liar lainnya yang batangnya keras diperlukan mesin gergaji tangan. setiap pohon liar yang tumbang tidak perlu dirapikan rantingnya. selanjutnya batang bawah diikatkan ke tali atau rantai yang terhubung dengan crane ( mesin atau bangunan menyerupai crane ) yang berfungsi menarik pohon liar ke pinggir lahan. panjang tali bisa diatur mulai dari 200 meter hingga 1000 meter. biasanya sistem ini sudah banyak digunakan dalam penebangan pohon skala industri. 






pada tahan berikutnya menyiapkan plastik hitam tebal ukuran 20 m X 20 m atau terpal ( harus berwarna gelap ) dan diletakkan diatas lahan yang sudah dibersihkan oleh mesin-mesin tadi. setiap lembaran plastik dihubungkan dengan tali yang diikatkan kepada lubang disetiap sisi yang memang sudah dipersiapkan sebelumnya. jika lahan lebih berangin, maka dibantu dengan patok ( pemberat ) disetiap titik tertentu. biarkan lahan ditutupi plastik gelap selama 3 minggu dan setelah itu dipastikan semua gulma akan mati hingga ke akar terakhir. sedangkan plastik masih bisa digunakan lagi di lahan yang lainnya.





teknologi ini sudah sering digunakan dan disarankan oleh tim kontraktor reboisasi hutan yang dikomandani oleh nusapalapa group yang berlokasi di kabupaten banyumas jawa tengah. nusapalapa yang dipimpin oleh bapak adi nugroho sudah lebih dari 10 tahun membuka lahan untuk jadi lahan produktif kehutanan dan juga untuk pembukaan kebun sayuran dan buah-buahan. hanya orang yang bodoh yang merusak alam.