Data hasil penelitian yang dilakukan sejak tahun 2015 yang diselenggarakan oleh hasil kerjasama lembaga swadaya masyarakat urban culture dengan organisasi internasional tentang perubahan sosial dan budaya. mencoba mengambil data kepada para pria baik sudah tua maupun masih anak anak, mulai dari pusat kota hingga pelosok pegunungan. diperoleh data yang sangat menakjubkan ;
1. Hanya sedikit pria yang perjaka
memang sulit untuk membedakan pria yang perjaka dengan pria yang sudah tidak perjaka. namun dari survey yang dilakukan membuktikan hanya sedikit saja lelaki lajang yang masih membujang atau dalam pengertian lain disebutkan bahwa pria yang akan menikah mayoritas sudah tidak perjaka lagi. lebih mudah mencari pertamini daripada mencari perjaka murni.
2. Pria sekarang sadar kebersihan tubuh
entah yang dipedesaan maupun yang menjadi penduduk metropolitan, semua memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan tubuh. seperti membersihkan wajah dengan rutin menggunakan produk perawatan yang ada di iklan, atau hanya sekedar berolah raga ( fitness ). karena pemikiran pria lebih baik bersih meskipun wajah kurang mendukung daripada muka ganteng tapi tubuhnya kucel kurang dirawat.
3. Pria sekarang mengalami 3 kali proses pacaran sebelum menikah
untuk menentukan pasangan yang tepat sebagai istri kebanyakan para pria mencari yang bisa mencukupi kebutuhan egoisme nya sehingga harus berkali kali menjalin hubungan, rata rata pria di indonesia 3 kali berhubungan sebelum menentukan pernikahan dan wanita yang dipilih adalah yang paling bisa memahami keegoisan si pria.
4. Pria sekarang memilih wanita biasa untuk menjadi istri
dalam pandangan pria, wanita yang cantik dan aduhai memang menarik dan enak untuk diajak jalan. wanita yang hampir sempurna memang bisa menjadi sasaran egoisme dimasa bujangan. namun pada saat menikah maka pria akan mencari wanita yang bisa memahami kebutuhan egoisme sebagai suami dan ternyata wanita sempurna tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut karena bagi para wanita cantik merekalah egosentris dan tidak berkeinginan untuk memahami keegoisan pasangannya.
5. Pria sekarang ketakutan untuk menikah
ternyata selain kesulitan mencari pasangan yang bisa memenuhi kebutuhan egsentris pria, ternyata para pria sekarang takut untuk menikah karena besarnya biaya untuk menikah. seperti mahar, biaya pesta dan juga kebutuhan akomodatif lainnya. kemudian beban harus bisa mandiri dan memiliki rumah sendiri menjadi pilihan yang berat.
6. Pria sekarang suka gosip
ternyata dibalik kerasnya persaingan di kehidupan, para pria masih menyempatkan diri untuk mencari informasi lingkungannya dan update infotainment. gak cuma para wanita saja yang suka menggosip, para pria pun tidak mau kalah. saking update nya seringkali para pria menjadi rujukan informasi gosip para wanita yang juga gemar bergosip.
7. Pria sekarang lebih suka karakter kalem dan alim
jika dahulu pada masa 70an para pria yang bengal dan cenderung anarkhi menjadi favorit para wanita cantik, namun sekarang berubah drastis. dimana para pria yang kalem dan alim dipandang sebagai pria yang smart dan memiliki tanggungjawab masa depan yang lebih jelas. sehingga banyak pria yang berlomba lomba membentuk pencitraan dengan karakter alim dan kalem. yang penting bisa dapet target.
8. Pria sekarang lebih suka dugem daripada lihat film porno
pada masa 80an waktu luang para pria dewasa lebih dihabiskan untuk mencari film porno atau cerita porno sebagai bentuk imajinasi hasil dorongan dari hormon testoteron. namun sekarang para pria lebih suka dugem dan menghabiskan malamnya ditempat hiburan atau dalam istilahnya dugem. sedangkan para pria yang menghabiskan waktu dengan berkaraoke ternyata dilakukan oleh para pria paruh baya atau para pria yang bukan tipe explore biasanya anak alay.
9. Pria sekarang mau repot di dapur
dengan berubahnya pemikiran generasi tahun 90an, maka para pria sudah mau turun ke dapur untuk mencuci piring dan baju, kemudian tidak segan juga untuk menunjukkan kepiawaiannya memasak. hal ini didasarkan kepada masa transisi pada saat menjalani perkuliahan di luar kota sehingga menuntut para pria untuk dapat bertahan dan beradaptasi dengan cepat.
Ternyata ada juga lembaga yang melakukan penelitian sampai segitunya ya. tapi betul juga sih, kalau kita gak punya data seperti itu. pastinya gak akan bisa di ceritakan ke generasi berikutnya. sebagai gambaran kehidupan masa lalu para orang tua maupun kakeknya.